Behind Scene Lagu Menggapai Harapan-New Kids Hostel.

Bismillahirrahmanirrahim
Mengawali sesuatu yang baru memanglah bukan perkara yang gampang. Kesan pertama akan ada cemooh dan rasa ragu dan takut. Tapi itulah tantangan hidup. Kalaupun tak ada sesuatu yang baru maka hanya sebatas itulah kehidupan. Ya Cuma begitu-begitu saja.
Bagi para pembaca semua, mungkin lagu Menggapai lagu New Kids Hostel- Menggapai harapan bukanlah lagu yang
asing lagi. Mereka yang pernah merasakan indahnya menjadi santri baru khususnya di rayon GBS akan sangata mengenal lagu tersebut.

Awal mula lagu ini dedangkan kurang ada informasi yang akurat. Memang sejarahnya lagu ini setiap tahunya selalu dinyanyikan oleh santri-santri baru rayon GBS pada Lomba Vocal group antar rayon. Arasemen lagu yang semangat sangat cocok dengan semangat mereka yang masih menggebu untuk menuntut ilmu dan berjuang di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Lagu ini diambil dari arasemen lagu Digimon berjudul Butterfly. Pada tahun 2013, tepatnya dimasa mudabbir 587 lagu ini alhamdullih bisa masuk dapur rekaman. Arasemen ditangani sendiri oleh para mudabbir dengan dibantu beberapa kawan dari angkatan.

Ada kisah menarik tersendiri bagi saya tentang lagu ini. Bukan bermaksud apa-apa tapilah jika kita harus sadari bahwa kesuksesan bukan diukur dari hasil yang ada di akhirnya. Tapi proses dibangunnya kesuksesan tersebutlah yang menjadi kesuksesan haqiqi. Proses rekaman lagu ini punya cerita yang menarik karena sempat terjadi bentrok dengan proses rekaman lagu angkatan Smart Generation. Percaya atau tidak bahkan sempat terjadi perselisihan antara pengurus Smart Generation dengan beberapa EWIGERS (sebutan mudabbir GBS). Singkatnya Alhamdulillah lagu ini bisa diselesaikan

Ada kesan tersendiri dulu ketika saya bisa menjadi satu kamar dengan salah satu EWIGERS yang ikut proses pembuatan lagu tersebut, ia bernama Misbahul Anam. Kawan saya yang satu ini memang orang paling keren sedunia he he he, baik, semanagat, suka hal-hal yang baru, kocak, rajin dan basih banyak lagi kelebihan yang saya belajar darinya. Salah satunya adalah semangatnya yang selalu menggebu terkhusus kepada GBS. Memanglah masa-masa menjadi mudabbir menjadi masa yang takkan pernah bisa dilupakan, apalagi rayon baru. Tantangan, cemooh, rajukan santri, wali santri, da'wah amn dan masih banyak lagi yang kemudian hari bisa menjadi cerita tak bernilai harganya.


Kami sering mengobrol bersama, suatu saat pernah terpetik obrolan yang sampai sekarang saya ingat dan menginspirasi saya bersama staf Gontor Tv yang menjadi wali kelas kelas 1, Al-Ustadz Bachri untuk membuat video kelas 1 tersebut....

"Ntar kalau ana jadi ustadz, ana penginnya jadi ustadz Gontor Tv aja....."
"Kenapa?mau bikin Video Klip GBS?" tanyaku menebak,
"Iya.."
"Yaelaaah, GBS Daiman.." Kataku sambil bergurau
"Yang namanya kenangan tuh...bla...bla..bla.." Ana jadi di tasjiin panjang banget tentang kenangan, trus akhirnya seperti ini...
"Ntar ente juga ya, kalau ente jadi ustadz Gontor Tv ente bikin tuh lagu Video Klip...", dan berlanjutlah obrolan itu.


Memang awalnya hanya sekedar obrolan ringan saja. Tapi alhamdulillah bissa terwujud juga keinginan tersebut. Walaupun ada banyak kekurangan pada video ini. Maklum sebagai pemula masih butuh banyak belajar.


Video ini diedit menggunakan software Lightwork. Sebuah software freeware editing video. Kenapa Lighwork? software ini direkomendasikan karena ia gratis dan mempunya fitur yang banyak. Yang insyaAllah bisa berbarokah. Karena tidak semua software editing video itu didapatkan dengan membayar lisensi resminya. Istilah kerennya (Crack) jadi kurang bisa berbarokah. Kan kita harus berpegang pada apa yang pernah diajarkan oleh K.H hasan Abdullah Sahal tentang BAROKATOLOGI.

Proses taking, saya dan beberapa staf Gontor Tv menggunakan dua hari Jumat karena bertepatan dengan hari libur. Hari jumat pertama adalah hari sebelum UTS Universitas Darussalam dan satu minggu setelahnya sebelum Expo Darussalam. Proses taking video ini begitu berkesan, semangat anak-anak begitu mengispirasi. Semangat, tawa, canda, rajukan, keluhan mereka sangat berkesan. Kebanyakan mereka adalah anak-anak kamar 11 Rayon GBS. Kenapa kamar 11? rekomendasi ini diberikan oleh mudabbir untuk memudahkan pengorganisasian mereka dan alhamdulillah sangat membantu juga.

Soal Kostum saya menyerahkan semuanya kepada mereka. Toh ini adalah lagu mereka jadi hak mereka untuk berkreasi sendiri.

Inspirasi video berasal dari lagu Maher Zein - Dunya, dengan beberapa ide kreatif untuk menambah kesan kepolosan dan semangat mereka, santri baru dalam menuntut ilmu. Dan ternyata tak semudah yang dibanyangkan. Dari kamar 11 tersebut banyak anak-anak kamar lain yang ikut, kaifalah?man layurid yundzor fi Gontor Tv? dan pengikutnya membludak banyak jadi tidak bisa semua kita ambil. Awalnya mereka memang semangat tapi ada saja kejadian lucu, awalnya semangat dan janji akan banyak ekspresi tapi waktu sudah didepan kamera malah gugup. ha ha ha.

Dan inilah akhirnya, hasil dari video tersebut. Singkat penuh kekurangan. Tapi nilai dari proses dan kenangan itulah yang membuat lagu dan video ini tak ternilai harganya. Beruntunglah mereka yang pernah mendendangkannya. InsyaAllah akan jadi lagu yang akan senantiasa didendangkan.

Terimakasih untuk semua yang ikut mensukseskan, baik doa maupun usaha. Jika ada beberapa hal ingin ditanyakan silahkan cantumkan komentar di bawah.
Berikut Videonya, selamat menikamati!


Comments

Popular posts from this blog

Wajah-Wajah Angkatan 2014, Smart Generation.

Apa Bahasa Inggrisnya "Crot"?

Kondangan mulu, kapan dikondangin?