Surat Rahasia Aqila Dzaka.

Assalamualaikum,
Salam Aqila Dzaka!!
            Di sore yang indah di Darussalam senyum itu selalu kutunggu. Sempat saja kaki ini rela berjalan jauh berjalan kesana. Untuk apa lagi kalau tidak melihat senyum-senyum mereka. Mereka yang selalu riang dan gembira seberapapun sakit menerpa.
            Itulah kekuasaan Allah, Aku bersyukur karena aku bisa merasakan sesekali kembali kesini. Menatap lagi
wajah-wajah mereka yang dulu pernah kulupa namun sekarang terpatri dihati. Tapi durjananya hati ini kadang hanya berujung kebodohan. Kecintaan
Design by : Kulo EL
 mungkin hanyalah akan berujung kesemuan belaka tanpa ada sebuah janji dan ikatan. Dan beruntungnya orang bodoh, karena mereka bisa melakukan semau mereka tanpa berfikir banyak. Tak ada resiko, tak ada ancaman.
            Hari-hari ini mungkin terasa berat bagi kita. Ketika semua roda itu sudah kembali berjalan maka akan semakin banyak juga gesekan yang dirasakan. Di depan sana kabut menyelimuti. Siapa yang bisa memandang jalan dengan kabut tebal? Dan di depan sana juga ratusan bahkan ribuan lubang, batu, paku siap menghentikan roda kita yang terus berjalan. Dan kuyakin bukan hanya kita saja. Semua orang merasakan roda itu. Tapi bukan karena roda kita yang membuat jemariku terketuk pelan di atas papan ketik sekarang. Tapi karena roda mereka yang masih rapuh, kecil dan lemah. Roda mereka yang dibelakang mengikuti perjalanan kita.
            Sebuah ketidak sopanan mungkin aku ikut campur. Sebuah kesombongan mungkin jika aku menyombongkan diri. Tapi dari dalam hati ini, aku hanya ingin membantu, bolehkan?
            Setelah pembagian nilai, kita semua akan tahu siapakah dari anak didik kita yang mendapat nilai besar dan nilai kecil. Nilai besar untuk disyukuri dan ditingkatkan lagi dan nilai kecil untuk disyukuri (juga) serta lebih ditingkatkan lagi. Kadang dari senyum-senyum mereka, aku sering berfikir, tertegun lantas meringis miris dalam hati. Apakah aku hanya bisa membantu mereka dengan lukisan senyum dan kegembiraan mereka? Dan akupun sadar bahwa semua itu tak membantu apa-apa. Hanya sedikit saja. Dan aku mencoba membantu dengan hal lain jika engkau berkenan....
            Beberapa hari lalu aku sempat membuat beberapa catatan dari pelajaran exact yang aku pelajari di kuliah. Dan kukira lumayan membantu jika bisa aku berikan ringkasan itu. Aku membuatnya dengan bentuk soal (kalian bisa lihat) dengan nomor halaman di beberapa nomor. Terinspirasi dari tempatku mengajar. Ditempatku satu kelas dibagi menjadi 4-3 kelompok dengan masing-masing kelompok satu pembimbing. Dan pembimbing inilah yang bertugas menyukseskan kelompok tersebut dalam menghadapi cerdas-cermat setiap minggunya. Soal semuanya dibagikan pada setiap kelompok untuk dipelajari diluar waktu belajar di kelas dan les malam. Terkadang beberapa kelompok merelakan tidur siang dan waktu olahraga mereka. Dan ternyata berhasil. Ketika hari-hari persiapan mereka dengan pembimbing membahas bersama-sama. Dan ketika cerdas-cermat akan lebih seru karena daya saing lebih membara lagi. Ketika itulah pengetahuan itu lebih melekat bersama mereka.
            Aku bisa membayangkan bagaimana begitu menyenangkannya semua kelas, semua orang bersemangat dengan adanya lomba tersebut setiap malam atau minggunya. Yaa, walaupun aku belum pernah melihat langsung bagaimana hari-hari belajar mereka bersama kalian. Tapi setidaknya aku bisa membantu meramaikan dengan ini. Tentunya dengan bantuan kalian sebagai pembimbing. Agar kalian menjadi pembimbing yang takkan pernah dilupakan.
            Itu hanyalah satu gambaranku saja. Dulu ketika aku masih mengajar aku selalu memberi anak didikku soal-soal. Kalian juga bisa mengaplikasikannya dengan seperti itu. Karena dari soal itu mereka akan punya bekal di masyarakat menjawabnya, begitu kufikir.
            Tapi aku tak berhak mendikte, lagipula siapa aku? He he he.
            Kalian yang lebih cerdas punya lebih banyak hak. Aku hanya bisa membantu saja. Ya sekedar membantu saja. Kalian punya kesempatan yang beribu-ribu lebih banyak.
            Aku tahu sekali masa lalu kalian, aku tahu sekali apa yang kalian takutkan. Aku juga tahu rasa sakitnya kejadian 6 tahun yang lalu. Ketika sebuah awal harus terasa pahit dirasa dengan banyak mereka yang harus tetap tinggal. Terlebih ketika kudengar di pembagian nilai kemarin anak-anak kita mempunya rata-rata paling rendah diantara kelas-kelas lain. Tapi aku yakin, sakit keturunan di GEN kita tak pernah ada. AKU YAKIN!!
            Aku yakin karena kita punya ikatan yang kuat. Sesorang berkata, bahwa “Hitam itu kuat! Dan kita telah membuktikan dan memberinya sedikit warna lagi. Jauh dari pandangan jelek orang berkata tentang warna hitam. Kita telah merubahnya menjadi kuat, kokoh, tegak, sabar, tak kenal putus asa.
            Dan sekarang sedikit lagi kita kerahkan sedikit warna kita lagi untuk mewarnai mereka. Roda-roda kecil kita. Agar mereka tetap kuat seperti kita. Tegak seperti kita, tabah seperti kita dan tak kenal putus asa seperti kita. Agar mereka LEBIH CERDAS daripada kita.
Tapi mereka tetaplah mereka. Berikan warna mereka sendiri. Ketika hitam telah mendarah daging, maka abu-abu akan mendarah hatiKetika kuat itu telah mendarah daging maka kecerdasan kesabaran dan tak kenal putus asa akan mendarah hati Dan ketika abu-abu mendarah hati biarkan hati menyaringnya dan menjadikannya PUTIH BERSIH mengalir ke jantung. Dari jantung inilah semuanya akan keseluruh tubuh mereka.
Ketika semua sudah putih, apa kalian tahu mereka akan jadi apa?
Mereka akan jadi orang hebat!! Karena mereka siap untuk diwarnai apa saja. Jauh dari rasa keegoisan  dan kejelekan warna-warna kita sebelumnya.
Aku yakin setelah ini akan lahir Aqila Dzaka-Aqila Dzaka yang lainnya. Karena Aqila Dzaka bukan siapa. Aqila Dzaka bukanlah seseorang. Tetapi ia adalah sifat. Dia Adalah tekad. Dia adalah ruh perjuangan.
Semoga perjuanganmu selalu diridhoi Allah,
Salam untuk semua teman seperjuangan.
Salam untuk semua Aqila Kecil, roda-roda kecil kita.
Salam  Aqila Dzaka.
Wassalamualaikum




Comments

Popular posts from this blog

Wajah-Wajah Angkatan 2014, Smart Generation.

Apa Bahasa Inggrisnya "Crot"?

Kondangan mulu, kapan dikondangin?