Alumni Gontor Bagi-Bagi 1000 Sarapan Setiap Jumat.
Beberapa hari yang lalu ana mempublish sebuah video menarik tentang salah satu kegiatan mingguan Smart Jogja. Yaps apalagi kalau bukan video bagi-bagi sarapan gratis setiap hari Jumat. Jumlahnya-pun tidak main-main, seribu nasi bungkus setiap hari Jumat. Jadi tinggal kalikan saja jika satu nasi bungkus standart berharga Rp 7000 x 1000 sama dengan? kalian sudah bisa menghitungnya sendiri.
Sebelumnya apasih Smart Jogja itu?
Smart Jogja adalah alumni Pondok Modern Darusssalam Gontor angkatan 2014. Kenapa dinamakan Smart Jogja? simpel saja jawabannya. Angkatan 2014 mempunyai nama Smar Generation. Smart Jogja berarti Smart Generation yang berdomisili di Jogja, entah kuliah, kerja, dll.
Kegiatan bagi-bagi sarapan gratis ini punya banyak cerita menarik. Berkesempatan untuk ikut membagikan sarapan gratis juga merupakan kesempatan yang mahal juga. Pengalaman selalu menjadi guru terbaik. Apa yang bisa kita lihat diluar sana membekas dalam hati lantas kemudian menjadi prinsip dan motivasi hidup.
Serunya kegiatan ini dimulai pagi-pagi buta. Pagi-pagi tim memasak sudah sibuk dengan bahan makanan. Eh salah, sebelumnya malahan. Dihari sebelumnya, kita sudah membuat list bahan belanjaan kemudian membelanjakannya ke pasar.
Memasak 1000 porsi nasi bungkus bukan perkara mudah dan cepat. Oleh karena itu, sambil memasak datanglah tim pembungkus nasi. Proses membungkus nasi mulai berjalan di tengah-tengah proses memasak. Di tengah proses membungkus nasi dan memasak, datang kemudian tim mini bagian mengirimkan nasi ke masjid-masjid. Tim ini mengirimkan paket-paket sarapan yang sudah dipatok untuk ta'mir masjid tersebut. Tentu saja, selain mengirimkan nasi ke masjid-masjid, mereka juga membagikan ke tukang sampah, becak, ojek, lansia, anak jalanan, dll.
Sekembalinya tim mini pengirim nasi ke masjid-masjid, barulah kegiatan membagikan sarapan dimulai. Semua tim ikut membagikan nasi.
Ada dua pilihan rute. Dua pilihan ini dipakai selang-seling setiap minggu. Rute pertama yaitu menempatkan 200-300 nasi bungkus di Masjid Al-Munawwaroh Timoho untuk dibagikan ke jamaah selepas Sholat Jumat kemudian dilanjutkan berkeliling Jogja untuk membagikan sisanya. Rute kedua membagikannya sepanjang jalan Malioboro.
"Sebanyak apapun sedekah tak akan pernah cukup untuk mencukupi" itulah prinsip para donatur kegiatan mingguan ini. Diawal kita memulai dengan 500 bungkus, kemudian kita tambah menjadi 700, kemudian menjadi 1000 dan insyaAllah akan selalu bertambah.
Target dan disiplin. Apapun kegiatan itu jika ada target dan disiplin akan semakin maju dan berkembang. Jika maju dan berkembang tentusaja kegiatan itu bersifat positif.
Senang, kami selalu senang dengan kegiatan membagikan 1000 nasi bungkus ini. Tak peduli panasnya terik matahari, suara yang serak karena terlalu bersemangat berteriak "SARAPAN-SARAPAN....Bapak, ibuk SARAPAN" sambil mengangkat nasi bungkus, semua itu kita lakukan dengan senang.
Cukup dengan senyuman dan kata terimakasih dari setiap orang yang menerima sarapan gratis ini, rasa letih hilang seketika. Ketagihan dan selalu menunggu Hari Jumat lagi. Maka benar sekali jika bahagia adalah ketika kita bisa melihat orang bahagia. Bisa membuat orang lain bahagia.
Perjalanan kebaikan ini barulah awal. Sebelum awal malahan. Jika ada garis start dalam sebuah sirkuit balap maka kegiatan ini masihlah jauh dari masuk sirkuit. Masuk sirkuit saja belum apalagi menyentuh garis start. Kegiatan mingguan ini masih jauh dari apa yang telah dicontohkan para nabi dan sahbat-sahabatnya, masih jauh sekali. Masih jauh sekali dari Usman bin Affan yang berani menyedekahkan semua harta bendanya untuk Islam.
InsyaAllah akan selalu istiqomah memberi kebahagiaan kepada orang lain.
Kalian bisa lihat cuplikan kegiatan bagi-bagi nasi ini di channel youtube ana "M K Wiro"
dan juga bagi kalian yang ingin ikut mensupport, baik dengan dengan materi maupun non materi bisa melihat pada deskripsi video. Segala support kalian adalah kebahagiaan di Jumat yang penuh barokah.
Sebelumnya apasih Smart Jogja itu?
Smart Jogja adalah alumni Pondok Modern Darusssalam Gontor angkatan 2014. Kenapa dinamakan Smart Jogja? simpel saja jawabannya. Angkatan 2014 mempunyai nama Smar Generation. Smart Jogja berarti Smart Generation yang berdomisili di Jogja, entah kuliah, kerja, dll.
Kegiatan bagi-bagi sarapan gratis ini punya banyak cerita menarik. Berkesempatan untuk ikut membagikan sarapan gratis juga merupakan kesempatan yang mahal juga. Pengalaman selalu menjadi guru terbaik. Apa yang bisa kita lihat diluar sana membekas dalam hati lantas kemudian menjadi prinsip dan motivasi hidup.
Serunya kegiatan ini dimulai pagi-pagi buta. Pagi-pagi tim memasak sudah sibuk dengan bahan makanan. Eh salah, sebelumnya malahan. Dihari sebelumnya, kita sudah membuat list bahan belanjaan kemudian membelanjakannya ke pasar.
Memasak 1000 porsi nasi bungkus bukan perkara mudah dan cepat. Oleh karena itu, sambil memasak datanglah tim pembungkus nasi. Proses membungkus nasi mulai berjalan di tengah-tengah proses memasak. Di tengah proses membungkus nasi dan memasak, datang kemudian tim mini bagian mengirimkan nasi ke masjid-masjid. Tim ini mengirimkan paket-paket sarapan yang sudah dipatok untuk ta'mir masjid tersebut. Tentu saja, selain mengirimkan nasi ke masjid-masjid, mereka juga membagikan ke tukang sampah, becak, ojek, lansia, anak jalanan, dll.
Sekembalinya tim mini pengirim nasi ke masjid-masjid, barulah kegiatan membagikan sarapan dimulai. Semua tim ikut membagikan nasi.
Ada dua pilihan rute. Dua pilihan ini dipakai selang-seling setiap minggu. Rute pertama yaitu menempatkan 200-300 nasi bungkus di Masjid Al-Munawwaroh Timoho untuk dibagikan ke jamaah selepas Sholat Jumat kemudian dilanjutkan berkeliling Jogja untuk membagikan sisanya. Rute kedua membagikannya sepanjang jalan Malioboro.
"Sebanyak apapun sedekah tak akan pernah cukup untuk mencukupi" itulah prinsip para donatur kegiatan mingguan ini. Diawal kita memulai dengan 500 bungkus, kemudian kita tambah menjadi 700, kemudian menjadi 1000 dan insyaAllah akan selalu bertambah.
Target dan disiplin. Apapun kegiatan itu jika ada target dan disiplin akan semakin maju dan berkembang. Jika maju dan berkembang tentusaja kegiatan itu bersifat positif.
Senang, kami selalu senang dengan kegiatan membagikan 1000 nasi bungkus ini. Tak peduli panasnya terik matahari, suara yang serak karena terlalu bersemangat berteriak "SARAPAN-SARAPAN....Bapak, ibuk SARAPAN" sambil mengangkat nasi bungkus, semua itu kita lakukan dengan senang.
Cukup dengan senyuman dan kata terimakasih dari setiap orang yang menerima sarapan gratis ini, rasa letih hilang seketika. Ketagihan dan selalu menunggu Hari Jumat lagi. Maka benar sekali jika bahagia adalah ketika kita bisa melihat orang bahagia. Bisa membuat orang lain bahagia.
Perjalanan kebaikan ini barulah awal. Sebelum awal malahan. Jika ada garis start dalam sebuah sirkuit balap maka kegiatan ini masihlah jauh dari masuk sirkuit. Masuk sirkuit saja belum apalagi menyentuh garis start. Kegiatan mingguan ini masih jauh dari apa yang telah dicontohkan para nabi dan sahbat-sahabatnya, masih jauh sekali. Masih jauh sekali dari Usman bin Affan yang berani menyedekahkan semua harta bendanya untuk Islam.
InsyaAllah akan selalu istiqomah memberi kebahagiaan kepada orang lain.
Kalian bisa lihat cuplikan kegiatan bagi-bagi nasi ini di channel youtube ana "M K Wiro"
dan juga bagi kalian yang ingin ikut mensupport, baik dengan dengan materi maupun non materi bisa melihat pada deskripsi video. Segala support kalian adalah kebahagiaan di Jumat yang penuh barokah.
Comments
Post a Comment