Gak Betah Di Pondok? baca artikel ini langsung semangat lagi.

Assalamualaikum,

Para pembaca jumpa lagi nih dengan Aqila! pada kesempatan kali ini ana mau share sedikit tentang tips-trik nyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor. Bukan berasal dari survei atau penelitian ini dari pengalaman ana sendiri yang pernah nyantri disana. Para pembaca pasti tahu kan Pondok Modern Darussalam Gontor? tentusaja tahu. Pondok Modern Darussalam Gontor yang berdiri pada tahun 1926 ini alhamdulillah banyak mendapat kepercayaan masyarakat untuk mendidik kader-kader generasi masa depan. tentu saja kepercayaan ini merupakan sebuah nikmat
sekaligus ujian_said K.H Hasan Abdullah Sahal-Pengasuh PMDG, nikmat yang harus selalu disyukuri dan ujian agar selalu menjaga kepercayaan tersebut. Tentu saja tidak mudah untuk bertahan di zaman modern seperti sekarang, apalagi dengan adanya berbagai terjangan globalisasi, posisi lembaga pendidikan menjadi sangat rentan untuk berubah-ubah_dalam konteks sistem atau kurikulumnya.
Alhamdulillah Gontor yang saat ini sudah menginjak berumur 90 tahun_berarti dah tua banget nih, bisa terus eksis teguh mempertahankan apa yang telah menjadi sistem dan nilai pondok. Inilah yang jadi salah satu rahasia bagaimana Pondok Modern Darussalam Gontor bisa terus berdiri tegak, bahwa siapapun masinisnya rel kereta tidakboleh dirubah, siapapun kyainya pondok harus tetap  berjalan direl-relnya.
Oke soal cerita-cerita tentang Gontor mungkin dilain kesempatan aja nanti ana ceritakan, sekarang ana mau berbagi sedikit tetang tips-trik nyantri di Gontor baik cara masuknya maupun biar betah di pondok yang dikenal dengan kedisiplinan militer ini he he he.
>TIPS BETAH NYANTRI DI GONTOR<
_MG_9651
1. Cobalah sebisa mungkin masuk Gontor setelah lulus SD/ ambil kelas biasa (Fasl Adiy)
Ana dulu masuk setelah lulus SD, (Fasl Adiy) kalau menurut ana sih akan lebih mudah dan seru kalau masuk Gontor setelah lulus SD. Selain karena faktor lingkungan dan pergaulan, faktor belajar dan pendidikan yang akan didapat juga akan lebih banyak. Istilah kata banyak-banyak lach menyelam disana. Juga agar kalian bisa lebih santai dalam belajar dan mengikuti kegiatan disana. Ya walaupun terkadang banyak anak lulusan SD yang tidak sedewasa lulusan SMP atau Mts yang mungkin lebih banyak masuk Gontor atas kemauan sendiri, tapi takkan ada ruginya untuk masuk setelah lulus SD/ MI.
kenapa begitu?
pertama dalam faktor belajar mereka yang masuk kelas eksperimen atau lulusan SMP/Mts/SMA/MA/PT pasti akan dikejar dengan banyak target belajar untuk mengejar pelajaran dikelas. Misalnya jika kelas 1 aja 28 pelajaran dalam satu tahun ajaran, kalau kelas 1 Eksperimen/ 1 intensif harus mempelajarinya selama 1 semester karena pada semester selanjutnya harus mempelajari pelajaran kelas 2 yang pelajarannya tentu lebih banyak lagi.
kedua dalam faktor kegiatan mereka yang masuk kelas biasa lebih leluasa untuk mengambil banyak kesibukan(ekstrakulikuler) entah dari klub-klub olahraga atau dari kursus-kursus. Bukan berarti kelas eksperimen tidak bisa, tapi kurang maksimal saja.
1N
2. Cari Teman Sebanyak-Banyaknya
Hebatnya Gontor adalah menyatukan semua orang dalam keselarasan, jika kalian yang pernah nyantri disana pasti sulit membedakan mana anak orang kaya dan mana anak orang kaya (dalam perpestif yang berbeda) karena semuanya disatukan dalam satu warna tanpa ada perbedaan. Ya walaupun terkadang pada akhirnya kalau sudah lama bareng juga akan ketahuan juga, tapi secara kasat mata tidak kelihatan. Nah kesempatan itulah untuk mencari teman-sebanyak banyaknya. Kalau pengalaman ana dulu, bukannya bermaksud menyombong cuma share aja. Ana banyak dikenal sama santri-santri lain dan sering disapa tapi sayangnya ana gak pada kenal cuma tahu saja wajahnya. Sedikit merugi juga sekarang, karena dulu gak mau bersusah-susah menghafal nama mereka satu-satu. Bayangkan saja kalau kalian punya dan kenal semua santri disana (sekitar 4000-an) maka betapa banyaknya teman kalian, mending kalau lokal, la ini seluruh Indonesia, banhkan dari luarnegeri juga aja. Kebanyangkan serunya kalau kita tiba-tiba terdampar di Papua tak usah cemas karena kita sudah punya teman dari sana tinggal calling saja. he he he
Lama di Gontor membuat ana membuat kata-kata sendiri. wallpapernya disini
“2 hal yang membuatku bangga dilahirkan menjadi manusia, satu karena impian yang harus dikejar dan teman yang selalu menguatkan”
dua hal itu ana dapet semuanya dari Gontor. Kalau kalian ada masalah, siapa lagi yang menguatkan selain teman? begitu. teman pun banyak, bisa teman sekamar, sekelas, sedapur, kakak kelas bahkan ustadz juga bisa jadi teman.
finals
3. Buat Target!!
Kembali ke kata-kata ana sebelumnya, “…impian yang dikejar..”
Gontor identik dengan kata-kata “tajdidunniyyat_memperbaharui niat” apapun tafsir kalian tentang hal itu maka tak akan jauh jauh dari niat, niat dan niat. Pengalaman ana hal yang selalu membuat kita betah dan terus berusaha bertahan adalah adanya target, entah macam apalah kalian target demi apa yang penting pasang target dulu. maksudnya? gini lho, manusia kan ada tahap-tahap keimanannnya. Ada yang awam dan ada yang profsional. Banyak orang beribadah yang bilang ibadah itu harus ikhlas tapa mengharap apa-apa! itu artinya dia itu profesional, yaa walaupun belum 100% terjamin tapi yang penting seperti itulah. Nah ada juga orang awam yang mungkin baru tertarik untuk nambah ibadah ketika masa-masa romadhon masa idul fitri dan lain-lain. Karena itulah Allah menciptakan pahala, dosa, surga,, neraka, siksa kubur dan lain-lain. (kalau sepaham ana, kalau salah silahkan diluruskan) itu untuk mereka yang awam. Mungkin ada sebagian dari kita yang baru tertarik ibadah karena ada pahala, karena ada hukuman atau yang lainnya. Nah lambat laun jika dia bisa meresapi dan Allah berkehendak memberikan hidayah pasti akan naik ke derajat profesional. begitu juga dengan Nyantri di Gontor. Pengalaman ana dulu yang selalu pasang target biar betah. Pertama-tama sih pasang target buat si-dia (‘d’-nya kecil kembali ke yang bukan muhrim, he he he), target apa saja, baik ekstra olahraga, keilmuan, pramuka dll. kalau lagi down karena banyak masalah tinggal liat target lagi sudah segar kembali. Dijamin deh work 100%. Lambat laun seiring berjalan waktu dan masa pendidikan kesadaran akan timbul sendiri, lho kok bisa? kalau berdasarkan pengamatan tuh masa itu terjadi ketika santri masuk kelas 5 dan menjadi pengurus ini dan itu. Karena pada saat itu selain bisa hidup menjadi pengurus juga harus menghidupi mereka yang diurus. istilah kata keterpanggilan itu datang ketika seiring berjalannya waktu. Pokoknya gitu dech gak bisa dijelaskan bagaimana rasanya tanya aja sama yang udah ngerasain.
yang penting itulah, pasang target!! target apa saja. Bisa tahunan, bulanan, mingguan, dll.
_MG_4966
4. Gak Bisa Belajar?
hmmm, poin keempat akan identik dengan status mereka yang jadi asfalasafilin (Fasl Taht)ya gak? banyak mereka yang memutuskan keluar dari Gontor karena kegagalan mereka dalam belajar/akademis. Mungkin karena tidak naik kelas, pelajarannya sulit, dll
Lantas kalau seperti ini yang salah siapa?
Banyak alasan untuk menyalahkan orang lain atau bahkan naudzubillah menyalahkan pondok!  tapi apalah arti seorang pemenang, jika hanya bisa menyalahkan orang lain. Bukankah hanya seorang yang kalah yang selalu orang lain? kalah dengan siapa? tentusaja dengan hawa nafsu. Rasulullah saw bersabda ” Seorang yang pintar adalah mereka yang mensucikan diri mereka dan kemudian mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti hawa nafsu mereka namun berharap banyak kepada Allah”
Oke sekarang yang ana tulis bukan tasji’, ini adalah hasil pengamatan ana.
Petama ana mau cerita dulu nih tentang pengalaman jadi Fasl Tahet (kelas bawah).
Dari kelas 1 sampai kelas 3 ana fasl fauq daiman_kelas atas terus. Berhubung karena kelas tiga adalah masa-masa transisi kedewasaan seseorang yang labil dan penuh dengan kerawanan dan entahlah bagaimana harus mengakuinya tapi buat pengalaman aja. Waktu kelas tiga lagi apes aja waktu itu. Sebenarnya ana tuh anaknya baik, pendiam dan gak suka aneh-aneh tapi ya karena mungkin sudah waktunya mencari suasana baru…(ngeles aja nie yang nulis, udah bilang aja ngelanggar trus kena iqob!! gitu aja ngeles)
ya dech ngaku ana, waktu itu ana kelas 3B (fals fauq) tapi karena golad_nakal akhirnya waktu kelas 4 jadi turun kelas, eh bukan turun! tapi terjun. Jadi kelas 4K! tapi biarlah apa dikata yang penting ana jalanin aja. toh akhirnya ana dapet pengalaman baru soal permasalahan “Gak Bisa belajar”
Jadi begini, kehidupan santri gontor 20-30% dihabiskan dikelas. Nah waktu kelas 3B, kebayangkan bagaimana kelas atas? (bagi yang udah pernah meresakan) semuanya pintar,cerdas, genius excellent, dll. Ada mereka yang aslinya pintar dan ada yang mereka pintar buatan. maksudnya? pintar asli yang baca dikit dah hafal, baca dikit dah faham, baca dikit dan bisa. Pintar buatan mereka yang sedikit bersusah payah dahulu untuk memahami tapi memang mereka pintar ya akhirnya bisa paham dan hafal (ana termasuk di orang-orang yang ini). Jadi sudah kebayang bagaimana kelas atas tersebut. Pengalaman ana ada dulu teman sebangku ana, namanya Naufal. Anaknya super sibuk kalau dilur kelas (biasa anak pramuka_PASUS) waktu dikelas suknya tidur terus! datemg paling pertama ke kelas langsung tidur. Tapi yang ngeselin nilainya lebih besar dari ane? kok bisa? ya itulah fasl Fauq…
Nah waktu kelas bawah kekontrasan itu terjadi. Sekan berubah 360 derajat. Ana menghadapi teman-teman yang memang betul-betul tidak bisa! ada beberapa yang “yadri annahu laa yadri” tapi ada juga yang “la yadri annahu la yadri”
Ana melakukan survei di kelas ini, mencoba memahami apa perbedaan antara B dan K.
dan kesimpulannya seperti ini:
Yang salah bukanlah pelajarannya yang sulit atau karna kegiatan yang super banyak di Gontor tau karena kesibukan kita toh banyak kelas atas yang supersibuk tapi tetep nilainya besar. trus yang salah apa? tentu saja hal yang selalu dibilang wali kelas waktu tasjui’ ba’da muwajjah yaitu cara belajar. Setelah hasil survei itu ana memahami bahwa kelas atas bisa mencapai bilai akademis tinggi dan memahami pelajaran karena mereka tahu cara belajar mereka. Sedangkan kelas bawah belum memahami cara belajar mereka. Buktinya? seperti ini lach, kita lihat ketika masa-masa musamahah sebelum ujian disana kita bsa melihat berbagai cara belajar santri dari kelas B-paling bawah. Ada yang dengan merangkum, ada yang dihafalkan, ada yang cukup dibaca, ada yang didiskusiskan, ada yang diberi satr (garis merah) yang dibaca kemana-mana dengan berjalan, makan, minum, tobur (cara ini yang paling populer) dll. Dari banyak cara ini kebanyakan (atau bahkan semuanya_hasil survei ana sebagai kelas taht bilhaq fau) mereka kelas bawah hanya ikut-ikutan. Maksudnya? misalnya mereka melihat fasl fauq belajar dengan berjalan sambil dibaca melihat fasl fauq belajar seperti itu akhirnya dia ikut-ikutan. Tapi sayangnya itu bukan cara belajar dia dan akhirnya ya sama-sama tak ada hasilnya. Layaknya seperti mandi pagi, mungkin 2-3 jam kemudian rasanya sudah tidak ada.
Lantas bagaimana menghentikan masalah gak bisa belajar ini dan menemukan cara belajar kita?
Mudah kok, sangat mudah. “Jarrib Wa Laahid Takun Aaarifan” dengan banyak mencoba. Sebenrnya jika kalain mau memperhatikan dan menyimak baik-baik masa khutbatu-l Arsy Sistem pengajaran Gontor yang didesign sedemikian rupa membantu para santrinya menemukan cara belajar mereka. Bagaimana? dengan banyak latihan.
Gontor mengadakan banyak ujian dan ulangan yang dikenal dengan murojaah. Masa-masa itulah saat yang tepat untuk memperhatikan dan mencoba cara belajar kita. Trus bagaimana mengetahui kalau ini adalah cara belajar kita? kalau kalian mencoba dan apa yang kalian pelajari tersebut bisa nempel dan faham betul-betul maka itulah cara belajar kalian. Tinggal selanjutnya kalian kembangkan dengan mencoba untuk mengajari yang lain.
Satu hal penting adalah banyak berdoa, permasalahan sekarang bukan hanya cara belajar saja, tetapi sudahkah kita menjadi manusa yang pintar seperti hadist diatas? atau masih orang yang bodoh?
Oke selamat mencoba…
IMG_5201
5. Insan Funky, Insan Sina’ Godob/Gondok, Insan Qobih, Insan Goiru, dan segala laqob lainnya.
Kalau kalian tersenyum membaca point kelima berarti air dari masyrob matbakh sudah mendarah daging. he he he. Banyak mereka yang tidak betah karena berurusan dengan salah satu dari sebutan-sebutan diatas. Tingkat ketidak betahan itu urut dari dari pertama sampai terakhir.
Karena ini tulisan pribadi maka ana akan menulis dari pengalaman aja, ntar kalau ada yang mau nambahin silahkan komen dibawah. Permasalahan ini memang permasalahan rumit dan sulit untuk diatasi. Tapi pada dasarnya jika hal ini bisa diselesaikan dengan kembali ke point ke 2. Punya teman atau pelabuhan yang tepat. Segala permasalahan harus diomongkan tentunya dengan orang yang kita percayai. Pengalaman, dulu ana pernah punya temen deket banget dan ia merasa gak betah karena berurusan dengan salah satu sebutan diatas udah hampir pulang selamanya karena gak betah. trus apa yang ana lakuin? karena ana orangnya kurang peduli yang biarin pulang..he he he. Bercanda. Ana juga bingung juga sebagai temen deketnya mau nasehatin apa tapi untungnya ana inget ana masih punya wali kelas yang bisa diajak konsultasi singkat cerita alhamdulillah bisa ana omongkan dan ana nasehatkan ke temen ana. Alhamdulillahnya lagi bisa bertahan sampai jadi alumni yang khusnul khotimah. Pada intinya adalah diomongkan dengan orang yang kita percayai. kalu cuma percaya sama orang tua ya omongkan saja sama orang tua, toh mereka juka pasti punya pilihan terbaik. Tapi akan lebih baik jika diomongkan dengan orang yang sudah lama dipondok. Bisa wali kelas, asatdidz, dll.
Banyak hal yang bisa membuat betah di Gontor. Pada intinya gak akan rugi mereka yang berlama-lama di Gontor. Bagi kalian yang masih nyantri dan membaca ini semoga bisa jadi sedikit pengalaman dari membaca kalau kekurangan atau evaluasi silahkan dievaluasi di komentar dibawah. Nah kalau kalain yang belum masuk Gontor, buruan dech cepet daftar!! yah sudah itu saja untuk kali ini.
LIKE AND SHARE
Tunggu tulisan Aqilalive selanjutnya tentang TIPS KETERIMA MASUK GONTOR tentunya sumbernya dari pengalaman ana.

Comments

Popular posts from this blog

Wajah-Wajah Angkatan 2014, Smart Generation.

Apa Bahasa Inggrisnya "Crot"?

Kondangan mulu, kapan dikondangin?